HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar


 

Kisah Langka: Dari Ditahan hingga Diangkat Anak, Dedi Alamsyah Ungkap Sosok Tegas Komjen Yusuf Manggabarani

 


Makassar – Sosok Komjen Pol (Purn) Yusuf Manggabarani, atau yang akrab disapa Puang Oca, dikenal luas sebagai jenderal yang bersih dan berani. Namun kisah dari seorang mantan tahanan bernama Dedi Alamsyah memberi perspektif yang jauh lebih personal dan menyentuh.


Dedi pertama kali bertemu Puang Oca saat ditahan pada tahun 1999 oleh sang jenderal yang saat itu menjabat sebagai Kapoltabes Ujung Pandang. Alih-alih memperlakukannya secara kasar, Puang Oca malah membantunya melanjutkan pendidikan dan menjadikannya bagian dari keluarga.


“Puang Oca bantu saya kuliah di Makassar,” kata Dedi. Bahkan, ia sempat tinggal di rumah dinas Puang Oca di Bandung, menyaksikan langsung gaya kepemimpinan tegas dan tak kompromi dengan pelanggaran.


Dalam pengakuannya, Dedi menceritakan bagaimana Puang Oca menolak suap dari pejabat yang mencoba menyelamatkan bandar judi.


“Saya dengar sendiri beliau bilang, ‘Kalau uangmu sedikit, jangan ikut campur!’,” ujar Dedi.


Dedi menyaksikan langsung Puang Oca turun tangan meredam konflik antar kelompok pemuda, menangkap perampok, bahkan mendenda dirinya sendiri saat melanggar aturan lalu lintas di rumah dinas.


“Tidak ada istilah anak emas. Saya tinggal di rumahnya, tapi tetap ditindak kalau salah,” ungkap Dedi.


Ketegasan ini juga ditunjukkan saat rumah dinasnya di Bandung terancam serangan. Meski berbagai pihak menawarkan bantuan, Puang Oca menolak dan memilih berdiri sendiri, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional.


Bagi Dedi, pengalaman hidup bersama Puang Oca adalah pelajaran hidup yang tak ternilai. Ia berharap nilai-nilai integritas yang diwariskan oleh sang jenderal bisa menjadi rujukan bagi aparat penegak hukum saat ini.