HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar


 

Bupati Temanggung Minta Dukungan Pemprov Atasi Fasilitas Pendidikan dan Daya Saing Petani

 




Temanggung - Bupati Temanggung, Agus Setyawan, berharap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dapat memberikan perhatian dan turun tangan langsung dalam menangani sejumlah persoalan krusial di Kabupaten Temanggung. Permasalahan tersebut meliputi minimnya fasilitas dan akses pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di beberapa wilayah, serta rendahnya daya tawar petani terhadap harga hasil panen.

Hal ini disampaikan Bupati saat menghadiri acara Penyerahan Bantuan Gubernur Jawa Tengah dan Dialog Bersama Tokoh Masyarakat serta Tokoh Agama Kabupaten Temanggung, di Pendopo Pengayoman, Selasa (15/7/2025).

Menurut Agus, masih terdapat sejumlah kecamatan, khususnya di wilayah pinggiran, yang belum memiliki akses pendidikan SMA negeri. Hal ini memaksa para pelajar untuk menempuh pendidikan di luar daerah.

"Masih banyak pelajar tingkat SMA asal Kabupaten Temanggung, khususnya wilayah pinggiran, yang bersekolah ke daerah lain. Seperti dari Kecamatan Pringsurat yang bersekolah ke Magelang, Tretep ke Wonosobo, dan Bejen ke Kendal," kata dia.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti nasib para petani di Kabupaten Temanggung yang belum memiliki posisi tawar dalam menentukan harga hasil panen, terutama tembakau dan kopi. Padahal, mayoritas masyarakat setempat menggantungkan hidup dari sektor pertanian.

"80 persen profesi masyarakat di Kabupaten Temanggung adalah petani dan buruh tani. Tetapi sejauh ini, mereka belum bisa menentukan harga. Sehingga banyak dari mereka yang ketakutan hasil panen dihargai murah. Mohon arahan Pak Gubernur," ujar dia.

Agus juga mengenang kontribusi besar para petani terhadap pembangunan Kabupaten Temanggung, termasuk dalam pendirian rumah dinas Bupati dan Kantor DPRD yang dibangun melalui iuran petani tembakau pada era 1994–1996.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan pentingnya sinergi dan integrasi antarlevel pemerintahan untuk membangun daerah secara merata dan berkelanjutan.

"Harus ada integrasi berkesinambungan antara pemerintah pusat, provinsi, hingga daerah. Sehingga kebijakan dan program mengalir secara merata," ungkap Gubernur.

Ia menyebut 2025 sebagai momentum penting dalam membangun berbagai infrastruktur strategis, mulai dari jalan, gedung sekolah, penyediaan air bersih, swasembada pangan, hingga sektor pendidikan dan kesehatan.

"Saya berharap, seluruh potensi daerah-daerah di Jawa Tengah bisa dipromosikan agar investasi dapat semakin berkembang. Maka, saya juga meminta Bupati dan Wali Kota yang ada ini, untuk terus membantu agar semuanya dapat berjalan sesuai harapan," jelas dia.