Pusat Data dan SKKL Jadi Sorotan Utama Kerja Sama Indonesia-Amerika
JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin memperkuat kemitraan strategis bilateral di sektor digital, dengan menitikberatkan pada pengembangan infrastruktur konektivitas internasional, pusat data strategis, dan ketahanan keamanan siber.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Angga Raka Prabowo, usai pertemuan bilateral dengan Duta Besar Steve Lang, Koordinator Kebijakan Komunikasi dan Informasi Internasional dari Biro Ruang Siber dan Kebijakan Digital AS, bertempat di Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (27/5/2025).
“Indonesia berkomitmen membangun ekosistem digital yang tangguh, inklusif, dan berdaulat. Karena itu, kolaborasi internasional, termasuk dengan Amerika Serikat, sangat penting,” ujar Angga.
Konektivitas dan Infrastruktur SKKL Jadi Prioritas
Dalam pertemuan tersebut, dibahas secara mendalam pentingnya penguatan konektivitas digital global melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan teknologi satelit. Sistem ini akan menjadi penghubung langsung ke pusat data dan menjamin efisiensi rute distribusi konten digital serta memperkuat kedaulatan konektivitas nasional.
Indonesia juga sedang mendorong iklim investasi untuk pembangunan pusat data, didukung oleh regulasi kompetitif dan ramah teknologi. Hal ini penting dalam menghadapi lonjakan kebutuhan akan komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), dan ekspansi jaringan 5G nasional.
“Kami mengusulkan agar pusat data ditetapkan sebagai industri strategis nasional, sehingga bisa memperoleh insentif fiskal, terhubung langsung dengan SKKL, dan mendapat akses energi efisien,” jelas Wamenkomdigi.
Kolaborasi RI-AS dalam Ketahanan Siber
Tak hanya itu, Indonesia dan Amerika Serikat juga memperkuat kerja sama dalam bidang keamanan siber, terutama untuk sektor-sektor vital seperti telekomunikasi dan broadband.
“Isu keamanan siber tidak bisa dikerjakan sendiri. Ini adalah tantangan lintas negara. Kami sangat mengapresiasi inisiatif Amerika Serikat dalam memperdalam kerja sama ini,” ujar Angga.
Simbol Persahabatan: Jersey Timnas dan Buku Prabowo
Menutup pertemuan, Angga menyerahkan dua simbol persahabatan kepada delegasi AS: jersey Tim Nasional Indonesia warna putih dan buku berjudul “Military Leadership”, yang merupakan catatan pengalaman kepemimpinan militer Presiden RI Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Sekretaris Jenderal Kemkomdigi Ismail, serta perwakilan dari Pemerintah AS, seperti US Counselor for Economic Affairs Jonathan Habjan dan Lyle Goode dari US Department of State.
Pertemuan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam membangun masa depan digital yang aman, tangguh, dan inklusif.